Tes TOEFL ITP

Mungkin banyak yang sudah tahu tentang TOEFL. Tapi melalui postingan ini, saya ingin berbagi pengalaman ketika saya mengikuti test TOEFL ITP dan tips dari saya belajar sendiri di rumah tanpa ikut preparation class.

Sekilas tentang TOEFL (Test of English as Foreign Language). TOEFL itu terbagi jadi 2 sistem tes, PBT (Paper Based Test) dan iBT (internet Based Test). Nah yang akan saya jelaskan disini adalah TOEFL ITP (Institutional Testing Program) dengan sistem PBT yang fungsinya hanya untuk institutional. Biasanya score reportnya bisa digunakan untuk syarat masuk universitas atau syarat kelulusan atau bisa juga untuk apply beasiswa di universitas dalam negeri. Kalau kalian ingin apply beasiswa ke luar negeri, kalian disarankan ikut TOEFL iBT bukan ITP, walaupun masih ada beberapa universitas di luar negeri yang menerima TOEFL ITP untuk persyaratan admission-nya, karena memang bahasa pengantarnya adalah bahasa lokal Negara tersebut.

Tes nya terbagi dalam 3 section yaitu Listening Comprehension, Structure and Written Expression dan Reading Comprehension. Tes berlangsung selama 115 menit. 35 menit untuk Listening, 25 menit untuk Structure & Written Expression, dan 55 menit untuk Reading. Score tertinggi adalah 677. Rata-rata penyelenggara beasiswa menargetkan minimal score 550. Score terbagi menjadi 4 CEFR Level:

C1 Proficient User (score diatas 627. Warna sertifikatnya Gold)

B2 Independent User (score diatas 543. Warna serifikatnya Silver)

B1 Independent User (score diatas 460. Warna sertifikatnya Bronze)

A2 Basic User (score dibawah 459 – no certificate)

Dalam hal ini, yang menjadi perwakilan resmi ETS di Indonesia adalah IIEF. Namun penyelanggara tes-nya bisa di beberapa tempat, seperti di lembaga bahasa di kampus, penyelenggara kursus bahasa Inggris, dan lain sebagainya. Salah satu penyelenggara tes yang saya pilih untuk ikut tes TOEFL ITP adalah ILP Bintaro. Alasannya simple, karena dekat dari rumah. Harga tes bisa berbeda-beda di setiap tempat penyelenggara tes, tapi perbedaannya harganya pasti tidak begitu jauh.

Penyelenggara tes yang terdekat dari rumah saya ada 2 yaitu ILP Bintaro dan ILP Veteran. Saya sengaja melakukan perbandingan, padahal mereka sama-sama ILP. Perbedaannya ILP Bintaro biasanya hanya menyelenggarakan tes TOEFL ITP sekali dalam sebulan. Sedangkan ILP Veteran biasanya bisa 3 kali dalam sebulan. Tes bisa dilaksanakan kalau memenuhi kuota (minimal 10 orang). ILP Bintaro dan ILP Veteran juga sedikit berbeda dalam proses pendaftarannya. ILP Bintaro minimal 10 hari sebelum hari tes yang sudah ditentukan, sedangkan ILP Veteran minimal 7 hari sebelum hari tes. Di ILP Bintaro, tes diadakan pada siang hari sedangkan ILP Veteran diadakan pada pagi hari. Harganya juga sedikit berbeda. Harga test TOEL ITP bulan Desember 2015 di ILP Bintaro adalah 495.000 sedangkan ILP Veteran adalah 480.000. Hasil tes akan keluar minimal 10 hari setelah hari tes.

Saya akhirnya memilih untuk ikut tes di ILP Bintaro, karena saat saya daftar di Veteran, kuotanya belum memenuhi dan akhirnya tes dibatalkan. Serunya di ILP Bintaro, sehari sebelum hari tes, mereka mengadakan semacam try out, tips & trick untuk semua peserta tes. Sangat membantu.

Menurut saya, sistem tes TOEFL itu lebih fokus ke susunan dan tatanan bahasa (grammar). Berbeda dengan IELTS yang lebih fokus ke konteks bahasa dan lebih berhubungan dengan kebutuhan bahasa sehari-hari. Tapi kuncinya tetap sama. Belajar dan latihan. Berikut tips & trick singkat dari saya sebelum ikut test TOEFL ITP, versi saya sendiri:

• Terbiasa berbahasa Inggris saja tidak cukup. Belajar grammar itu penting. Sadar atau tidak, saya belajar bahasa Inggris sejak SD, tapi sampai sekarang pun masih 'blepotan' bicara dalam bahasa Inggris dan masih berantakan dalam menulis teks bahasa Inggris. Saya pun masih dan akan terus belajar. Intinya, jangan pernah puas dengan kemampuan diri sendiri. Sama seperti teknologi, bahasa juga berkembang. 
• Jangan merasa cukup karena sudah biasa menulis, dan membaca bahasa Inggris. Tes TOEFL itu sifatnya lebih akademis. Kalau merasa perlu dan memiliki uang lebih, lebih baik ikut preparation class / TOEFL preparation course supaya hasilnya juga maksimal. Walaupun mungkin ITP relatif lebih mudah dibandingkan iBT, tetap saja persiapan yang matang sebelum hari tes itu penting. 
• Sebagai referensi kalau ingin belajar sendiri di rumah, buku yang saya pelajari sebelum ikut tes adalah: Longman Complete Course for the TOEFL® Test. Kalian bisa email saya untuk minta link-nya. Isi buku ini sangat membantu untuk proses belajar. Banyak contoh-contoh soal yang bisa dijadikan latihan, lengkap dengan tips menjawab soal, answer sheets, exercise, dan penjelasan materi dari soal-soal tersebut. Sangat sangat recommended! Sebagai tambahan saya juga baca buku Things Your English Books Don’t Tell You. Buku ini menyampaikan materi bahasa Inggris secara fun dan isinya sesuai dengan judul bukunya. Banyak hal-hal yang berguna untuk menambah pengetahuan kita. Banyak idiom dan slang yang sangat common digunakan. Sifatnya hanya selingan.
• Kalau kebetulan punya teman native speaker, banyak-banyak diskusi soal bahasa Inggris. Jangan malu untuk buat salah. Belajar itu proses. Pada akhirnya bahasa Inggris yang kita pelajari bertujuan supaya apa yang kita bicarakan & kita tulis bisa dimengerti oleh native speaker dan yang bukan native speaker. 
• Banyak-banyak latihan melalui pre-test dan latihan soal yang ada di buku, lalu ukur kemampuan sendiri, di section mana kita merasa perlu lebih difokuskan. Kalau kita merasa kurang di Listening, fokuskan 1 bulan hanya untuk latihan Listening tapi tetap juga latihan di section yang lain. 
• Selama kurang lebih 3 bulan saya mempersiapkan diri, saya membuat jadwal belajar untuk diri sendiri. Misalnya setiap malam saya belajar dari jam 7 sampai jam 10 malam setiap pulang kantor, Senin - Jumat. Bikin komitmen untuk diri sendiri. Jangan pressure diri sendiri untuk belajar setiap hari. Saya belajar intensif setiap hari hanya saat 2 minggu sebelum hari tes. 
• Berdoa. Percaya kalau hasil tidak akan pernah menghianati usaha. 

LISTENING Tips: banyak cara untuk latihan listening. Salah satunya dengan mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris, menonton film/TV series berbahasa Inggris dengan subtitle English atau bahkan latihan tanpa subtitle. Atau, banyak dengarkan lagu berbahasa Inggris dan pahami setiap liriknya. Tidak ada cara lain selain terbiasa. Dalam TOEFL test biasanya percakapannya tentang campus-life, suasana di kelas atau dialog yang sifatnya akademis.

STRUCTURE & WRITTEN Tips: saya pribadi sangat lemah di section ini. Kuncinya hanya belajar materinya dan latihan. Belajar struktur kata, preposition, tenses, grammar, dsb. Saat test sering muncul soal-soal yang ‘menjebak’. Banyak-banyak belajar menulis essay dan double check lagi grammarnya, struktur kalimatnya, preposition-nya, dsb. Tips dari saya, teliti dan fokus.

READING Tips: saat test, masalah buat saya di section reading adalah soal waktu. 55 menit akan terasa sangat singkat karena di section ini, kita harus terbiasa membaca dan mengambil inti dari bacaan kita dengan cepat. Banyak-banyak baca artikel/berita berbahasa Inggris. Luangkan waktu setiap pagi, membaca artikel di Jakarta Post dan jika ada kata-kata baru yang belum kalian ketahui, cari tahu arti dari kata tersebut dan cara penggunaannya. Selain kita jadi up-to-date, nambah kosakata juga kan setiap harinya?

Saat kalian sudah dapat certificate TOEFL nya dan merasa perlu additional score report, kalian bisa print ulang hasil TOEFL kalian. Harganya 200 ribu untuk 2 lembar. Caranya kalian bisa hubungi penyelenggara tes atau kalian bisa telepon ke IIEF Jakarta di nomor 021-8317330 untuk tanya-tanya. Prosesnya sekitar 5 hari kerja.

If you reading this, you have my support and I wish you success on the test! Good luck! ^^